Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu
 |
Puncak Gunung Lawu, 12 Februari 2019 |
Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan ketinggian 3.265 MDPL (meter diatas permukaan laut).
Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu terletak di wilayah Kabupaten Magetan, tidak jauh dari perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan ketinggian 1.900 MDPL. Jalur ini juga tidak jauh atau bahkan bisa dikatakan bersebelahan dengan jalur Cemoro Kandang yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Untuk biaya retribusi pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu terbilang cukup terjangkau yakni sebesar Rp. 15.000. Dan untuk biaya parkir sepeda motor seharga Rp. 10.000, mobil seharga Rp. 25.000 (Update untuk awal tahun 2019)
Di perjalan kali ini kami melakukannya dengan rombongan sebanyak 6 orang, diantaranya Saya (Karanganyar), Bagas (Karanganyar), Faqih (Wonogiri), Aidil (Jakarta), Dwi (Jakarta), dan Angga (Riau). Jauh hari sebelum pendakian kami menyusun rencana supaya perjalanan kali ini lancar seperti yang diharapkan. Kami berkumpul di Karanganyar. Alasannya, jangkauan untuk menuju basecamp Cemoro Sewu tidak terlalu jauh.
Tanggal 11 Januari 2019 kami memulai perjalanan. Pagi-pagi kami berangkat menuju basecamp supaya pendakian nanti tidak kemalaman. Kami memilih perjalan siang supaya bisa sekalian menikmati alam di Gunung Lawu ini, dan oksigen yang lebih segar tentunya.
Basecamp ke Pos 1
 |
Gerbang Pendakian Cemoro Sewu, 11 Februari 2019 |
Perjalanan kami mulai dari basecamp pukul 13.00 WIB. Kondisi trek di jalur ini didominasi bebatuan yang sudah tertata sedemikian rapi. Diawal perjalanan kami cukup nyaman dengan kondisi jalur seperti ini. Karena dengan jalur dominan batu tidak banyak debu yang seringkali menggangu pernafasan seperti di gunung-gunung Indonesia pada umumnya. Pukul 13.55 kami sampai di pos bayangan. Bisa dibilang sih ini cukup lambat dari estimasi waktu pada umumnya. Namun itu tidak perlu dipermasalahkan. Kami lebih memilih berjalan santai sembari melakukan aklimitasi. Pukul 14.15 WIB kami melanjutkan perjalanan, dan sampailah kami di Pos 1 pukul 14.30 WIB
Pos 1 ke Pos 2
 |
Pos 1, 11 Februari 2019 |
Kami beristirahat di pos 1 cukup lama. Makanan yang sudah kami bungkus dari rumah kami santap bersama-sama disini. Saya sering melakukan hal itu di beberapa pendakian sebelumnya, alasannya supaya lebih efisien waktu. Pukul 15.00 WIB kami beranjak dari Pos 1 untuk melanjutkan perjalanan. Tibalah kami di Pos 2 pukul 16.45 WIB. Tidak lupa kami menunaikan kewajiban untuk sholat asar. Dimana pun keberadaan kita dan dalam kondisi senang atau susah pun kita, kewajiban tidak boleh terlupa tentunya.
Pos 2 ke Pos 3
 |
Pos 2, 11 Februari 2019 |
Pukul 17.00 WIB kami kembali melanjutkan perjalan menuju Pos 3. Kami membiasakan untuk berdoa sebelum memulai ataupun melanjutkan perjalanan. Dan hasilnya, ditengah-tengah perjalanan kami disuguhi pemandangan matahari terbenam yang sangat menawan. Perjalanan kami terhenti sejenak untuk tidak melewatkan momen seindah ini. Cukup lama kami menikmatinya hingga lupa waktu, tiba-tiba kami dikagetkan dengan gerimis yang mulai mengalihkan perhatian kami. Dengan sigap kami bergegas melanjutkan perjalanan. Beruntung Pos 3 tenyata tidak jauh dari tempat kami tadi berhenti. Pukul 18.00 WIB kami tiba di Pos 3. Setibanya di pos hujan mengguyur cukup deras. Kami memilih beristirahat dahulu disini, sembari menikmati senja, hujan, dan kopi. Perpaduan yang romantis ditambah dengan hangatnya canda tawa dari kawan-kawan.
 |
Sunset di Pos 3, 11 Februari 2019 |
Pos 3 ke Pos 4
Cukup lama hujan reda dan cukup lama juga kami terdiam di dalam
shalter Pos 3. Pukul 20.00 WIB kami melanjutkan perjalan menuju Pos 4. Tak lupa juga kami mengawalinya dengan berdoa terlebih dahulu. Kondisi jalur menuju Pos 4 terbilang lebih terjal dari jalur-jalur sebelumnya. Keadan jalan yang basah memaksa kami untuk lebih berhati-hati dalam melangkah. Dan dengan waktu yang sudah malam juga membuat kami lebih sulit untuk mengatur nafas. Alhasil kami lebih banyak
break di tengah-tengah jalur pendakian. Selama perjalanan, kami tak menemukan rombongan lain yang naik di jalur ini, sehingga kami merasa aman untuk beristirahat di sepanjang jalur. Pukul 21.00 WIB kami tiba di Pos 4. Dengan keadaan alam yang lebih terbuka, kami disuguhi pemandangan indah gemerlap lampu kota yang terlihat cantik dari ketinggian.
 |
Pos 3, 12 Februari 2019 |
Pos 4 ke Pos 5
Tak berlama-lama di Pos 4, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 5. Kondisi jalur masih terbilang cukup terjal disini. Namun waktu tempuhnya tidak sejauh Pos 3 ke Pos 4. Tibalah kami di Pos 5 pukul 21.30 WIB. Disini kami bertemu dengan beberapa pendaki yang beristirahat dan camp untuk melanjutkan pendakian esok hari.
 |
Pos 4, 12 Februari 2019 |
Pos 5 ke Sendang Drajat
Setelah 15 menit kami beristirahat di Pos 5, pukul 21.45 kami melanjutkan langkah kami. Dengan kondisi alam yang terbuka, tidak dipungkiri udara kali ini terasa lebih dingin, ditambah hembusan angin yang cukup kencang menambah buruk suasana. Pukul 22.20 WIB kami tiba di Sendang Drajat. Kami memutuskan untuk camp disini karena lebih dekat dengan sumber air dan juga tidak terlalu jauh dari Puncak Hargo Dumilah.
 |
Pos 5, 12 Februari 2019 |
Sendang Drajat - Pucak Hargo Dumilah - Warung Mbok Yem
Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Hargo Dumilah. Sial bagi kami ternyata kami tidur terlalu pulas dan bangun kesiangan. Alhasil
sunrise yang kami nanti terlewatkan begitu saja tanpa kami menikmatinya. Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke puncak, kami memilih sarapan terlebih dahulu untuk mengisi energi kami. Pukul 09.15 WIB kami memulai langkah untuk menuju puncak. Jalur kali ini tidak lagi bebatuan, namun tanah yang dipercantik dengan tumbuhnya edelweiss diatasnya.
 |
Hargo Dumilah, 12 Februari 2019 |
Tidak memerlukan waktu lama, tibalah kami di Puncak Hargo Dumilah pukul 09.45 WIB. Tidak disangka di puncak kali ini terlihat sepi. Hanya ada satu rombongan selain kami, dan itu pun hanya berjumlah 4 orang. Rasa senang dan syukur tercurahkan disini. Terlebih beberapa diantara kami baru pertama kalinya menginjakkan kaki di puncak tertinggi Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 MDPL. Dengan kondisi puncak yang sepi kami lebih leluasa menikmati keindahan yang tersuguhkan disini tanpa adanya riuh orang yang antri untuk berfoto.
 |
Hargo Dumilah, 12 Februari 2019 |
Setelah kami puas menikmati Puncak Hargo Dumilah dengan keindahan dan ketenangannya, kami kemudian turun. Namun sebelumnya, tak lupa kami sempatkan terlebih dahulu untuk singgah di Warung Mbok Yem, warung yang sangat legendaris di kalangan pendaki Indonesia, untuk menikmati pecel khas Mbok Yem. Setelah dirasa cukup, kami kemudian turun menuju tempat camp yang jaraknya tidak terlalu jauh untuk beres-beres dan melanjutkan perjalanan turun ke basecamp.
 |
Warung Mbok Yem, 12 Februari 2019 |
Estimasi waktu Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu :
Basecamp - Pos 1 : 1 jam 20 menit.
Pos 1 - Pos 2 : 1 jam 45 menit.
Pos 2 - Pos 3 : 60 menit.
Pos 3 - Pos 4 : 60 menit.
Pos 4 - Pos 5 : 30 menit.
Pos 5 - Sendang Drajat : 35 menit.
Sendang Drajat - Hargo Dumilah : 30 menit.
Demikian cerita Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu kali ini. Mohoh maaf apabila ada kurang dan lebihnya. Sekian dan terimakasih.
Salam lestari!!!
Thanks for all, hh
ReplyDeleteThanks for all, hh
ReplyDeleteTerbaik.
ReplyDeleteGayeng
ReplyDelete